Sabtu, 18 Februari 2017

BAGAIMANA MENILAI PENGOBATAN ASMA YANG DIGUNAKAN APA SUDAH TEPAT?

Banyak seseorang dengan asma bertanya-tanya, apakah pengobatan asma yang selama ini digunakan sudah optimal? Apakah obatnya perlu ditambah? atau Bisakah obat saya dikurangi?

Hasil gambar untuk asma

Menurut Global Initiative for Asthma (2015), penilaian kontrol asma menunjukkan efektifitas terapi asma. Kontrol asma memiliki 2 domain: 
A.  Kontrol gejala. 
  Tingkat kontrol gejala asma terdiri dari tiga tingkat yaitu terkontrol dengan baik, terkontrol sebagian, dan tidak terkontrol (Tabel 1). Pada gejala asma yang tidak terkontrol, perlu dilakukan investigasi lebih lanjut dengan menggali beberapa informasi tambahan, seperti: cara penggunaan inhaler dan kepatuhan,  mengkonfirmasi diagnosa asma, serta menghilangkan faktor risiko. Selanjutnya apabila semua hal tersebut telah dilakukan, maka mulai mempertimbangkan peningkatan step terapi pengobatan asma (step-up)

Tabel 1.     Tingkat dari Kontrol Gejala Asma  
Pada 4 minggu terakhir, apakah pasien memiliki:
Terkontrol dengan baik
Terkontrol sebagian
Tidak terkontrol
Gejala harian > 2x/ minggu
Tidak
Memiliki 1-2 dari gejala yang disebutkan
Memiliki 3-4 dari gejala yang disebutkan
Gejala terbangun di malam hari akibat asma
Tidak
Kebutuhan akan reliever >2x/minggu
Tidak
Keterbatasan aktivitas yang disebabkan asma
Tidak
(Global Initiative for Asthma, 2015)

  Apa yang harus dilakukan bila tergolong kontrol asma: terkontrol dengan baik?
Bila anda masuk dalam kelompok ini, maka anda harus bersyukur karena artinya gejala asma anda sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Bagaimana bila masuk terkontrol sebagian?
Bila gejala asma anda masuk dalam kelompok ini, maka sebaiknya hal ini menjadi lampu kuning bagi anda. Penyebab terkontrol sebagian ada beberapa macam, bisa dari pengobatan yang kurang, atau bisa juga faktor lain seperti paparan alergi, polusi, merokok, stress atau juga kepatuhan.
Bila gejala anda masuk kedalam tidak terkontrol, maka sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut dengan dokter anda. Karena kondisi ini akan berisiko terhadap perburukan asma bahkan dapat menyebabkan serangan asma.

Tarnyata mengetahui kontrol gejala asma saja belumlah cukup. Dan ada faktor lain juga yang menjadi pertimbangan gejala asma, YAITU risiko perburukan asma di masa depan.

B.   Faktor risiko perburukan asma di masa depan. 
  Kontrol gejala yang buruk adalah beban bagi pasien dan faktor risiko eksaserbasi asma (flare-up), berupa peningkatkan risiko eksaserbasi di masa depan, penurunan fungsi paru-paru, atau efek samping pengobatan. Penilaian faktor risiko dilakukan pada saat penegakkan diagnosis dan secara berkala terutama untuk pasien yang memiliki riwayat eksaserbasi .

Sampai kapan perlu melakukan penilaian kontrol asma saya?
Penilaian terhadap pengobatan secara optimal biasanya baru dapat dilakukan setelah beberapa bulan, dan jika gejala asma telah terkontrol dengan baik maka perlu mempertimbangan penurunkan tingkat step pengobatan (step down) untuk mendapatkan minimum step terapi yang  efektif. 
Oleh karena itu penilaian ini akan berlasngsung secara terus menerus, perubahan pengobatan asma akan disesuaikan dengan kondisi klinis seseorang. Pengobatan/ manajemen asma berbasis kontrol asma meliputi tiga hal yang perlu dievaluasi secara terus-menerus (continue), yaitu: penilaian (assess), meliputi: diagnosa, kontrol gejala dan faktor risiko (meliputi fungsi paru), teknik inhaler dan kepatuhan (adherence). Kemudia penyesuaian dosis (adjust treatment), dilakukan berdasarkan hasil penilaian sebelumnya, dan selanjutnya peninjauan respon (review response) berdasarkan penyesuaian dosis sebelumnya. Apabila hasil penilaian respon belum maksimal maka perlu dipertimbangkan untuk penilaian (assess) kembali (Global Initiative for Asthma, 2015).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar