CARA PENGGUNAAN NASAL SPRAY: GAMPANG-GAMPANG SUSAH...
Pernahkan anda mendapatkan terapi dengan betuk sediaan nasal spray (semprot hidung). Ya bagi yang pernah memiliki riwayat masalah di daerah hidung, seperti: bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung gatal, dst pasti merasa sangat terganggu dengan permasalahan di hidung tersebut.
Nasal spray adalah salah satu bentuk sediaan untuk mengatasi gejala tersebut. Karena bersifat topikal dan tidak secara sistemik maka efek samping yang muncul bersifat lokal. Ini menjadi salah satu kelebihannya karena pasien tidak perlu terganggu dengan efek samping mengantuk yang sering melekat pada obat-obat untuk gejala pilek di pasaran.
Kali ini saya akan coba mengulas penggunaan semprot hidung, karena pasien yang mendapatkan jenis obat ini sering kali bingung bagaimana menggunakannya.
Macam-macam obat dengan sediaan nasal spray:
•AFRINâ spray
•OTRIVINâ spray
•VERAMYST® nasal spray
•NASACORT ® HFA
•NASODREN® nasal spray
•NASACLEAR® nasal spray
•ZOMIG® nasal spray
Tanpa ada conflict of interest, pertama-tama, marilah kita bahas salah satu dekongestan topikal yang ada di Indonesia, Afrin spray dengan kandungan oxymetazoline hydrochloride, merupakan salah satu obat dekongestan yang digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat atau dikenal luas dengan istilah "hidung buntu" akibat peradangan di daerah hidung yang sering menyertai gejala pilek (dapat diakibatkan alergi atau virus).
Bentuk sediaan spray ini cukup sederhana. Prinsip kerjanya adalah dengan tekanan pada badan botol maka akan obat di dalam botol akan tertekan dan tersembur keluar.
Namun kekurangannya adalah daya sembur obat yang terbatas dan tidak menyebar, sehingga perlu melakukan teknik "menunduk" agar obat dapat mengenai semua mukosa hidung. Langkah-langkah cara penggunaannya adalah:
teknik "menunduk" dijelaskan pada poin nomor 7 dengan gambaran sebagai berikut:
Tujuan menunduk adalah dengan agar obat dapat mengalir ke arah bawah (kepala bagian atas) sehingga mengenai mukosa di hidung secara meluas. Apa yang terjadi kalau tidak menunduk? Obat tidak akan terdistribusi secara luas sehingga pasien masih mengeluhkan gejala hidung tersumbat karena ada bagian-bagian permukaan mukosa di hidung yang belum terkena obat.
Namun tidak semua nasal spray harus menggunakan teknik "menunduk" lo....
Bentuk sediaan nasal spay yang lebih baru, memiliki daya semburan yang lebih luas, seperti pada bentuk sediaan Nasonex spray (mometason). Obat ini mengandung kortikosteroid yang memiliki aksi anti-radang yang kuat. Biasanya digunakan bagi pasien yang memiliki alergi rinitis berupa pilek-pilek karena alergi. Penggunaannya biasanya relatif lebih lama dan pada jenis alergi outdoor (cth: serbuk sari, spora jamur, dll), biasanya akan menggunakan terapi ini dalam jang awaktu lebih lama bahkan terkadang disarankan untuk digunakan sebelum terpapar alergen.
Kalau diperhatikan mulut bagian semprotnya terlihat berbeda dengan yang kita bahas sebelumnya.Prinsip penggunaannya hampir sama dengan sediaan sebelumnya, hanya justru tidak perlu teknik "menunduk".
Bentuk sediaan kortikosteroid yang lain seperti Veramyst, seperti pada gambar di bawah ini:
Sebelum digunakan, kita perlu memeriksa terlebih dahulu apakah semprotan berjalan dengan baik.
Kemudian alat sudah siap untuk digunakan..:)
Hati-hati...bahwa nasal sray berbeda dengan inhaler yang digunakannya melalui mulut..jadi jangan sampai disemprotkan ke dalam mulut, apalagi terkena mata ...:(
semprotan hidung lebih disukai untuk orang dewasa dan anak di atas 6 tahun karena tetesan kecil di kabut semprotan mencapai area permukaan besar. Tetes lebih mudah ditelan, yang meningkatkan kemungkinan efek sistemik.
Pilih nasal spray (semprot hidung) atau nasal drop (tetes hidung)?
Untuk anak di bawah 6 tahun, tetes lebih disukai karena pada anak-anak lubang hidung tidak cukup lebar untuk memungkinkan penggunaan yang efektif dari semprotan. Namun pada anak-anak usia <2 tahun sebaiknya perlu berkonsultasi dengan dokter.
Dipake berapa lama nie?
Pada nasal spray dengan aksi dekongestan seperti: oxymetazoline, silometazolin, maka penggunaan maksimal selama 7 hari (satu minggu). Penggunaan >7 hari dapat menyebabkan pembuluh darah hidung menyusut, yang mengakibatkan membuka blokir hidung yang mengakibatkan gejala hidung buntu makin diperparah. Selain itu, pembuluh darah menjadi lebih tahan dan butuh dosis yang makin meningkat untuk mendapatkan efek yang sama dengan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar