Asma adalah salah satu 10 besar penyakit di Indonesia. Asma sering diketahui dari gejala yang lazim terjadi berupa mengi, sesak napas, rasa tertekan di dada, dan
batuk (terutama pada pagi dan malam hari). Bagi seseorang dengan asma, mungkin akan familiar dengan obat asma yang bernama aminofilin (aminophylline). Obat ini merupakan prodrug dari teofilin (aminofilin di dalam tubuh diubah menjadi teofilin), yang masih sering digunakan sebagai obat asma yang dapat dibeli di apotek, toko obat, atau swalayan/supermarket.
Namun tau kah anda bahwa penggunaan aminofilin ini sendiri di luar negeri sudah jarang digunakan. Menurut pedoman dari Global
Initiative for Asthma (2015), golongan metilsantin (salah satunya adalah aminofilin) digunakan sebagai terapi tambahan dalam manajemen asma apabila efektifitas terapi belum optimal, namun perannya dalam menejemen serangan asma masih
kontroversional. Di luar negeri, penggunaan aminofilin telah jarang digunakan karena efek samping yang ditimbulkan cukup sering dan bahkan dapat menyebabkan dampak yang cukup serius.
Bagaimana dengan di Indonesia??
Beberapa penelitian yang dilakukan di Indonesia ini, menunjukkan bahwa aminofilin masih sering digunakan di rumah sakit dalam pengobatan serangan asma, dan juga menunjukkan aminofilin terbukti aman meskipun ada satu insiden yang menjadi ADR diduga direkam
selama pengamatan pada salah satu penelitian. Tapi itu masih perlu diamati dalam desain mengamati kemungkinan terjadinya ADR
sehingga data dapat diperoleh dari tes laboratorium dan pada wawancara dengan pasien dan tenaga
kesehatan lain. Kenapa beda? ada kemungkinan faktor genetik ikut mempengaruhi efek suatu obat pada tubuh seseorang. Oleh karena itu masih butuh penelitian lebih lanjut untuk melihat bagaimana keamanan dari obat aminofilin untuk Indonesia.
.
PUSTAKA:
Lorensia A,
Canggih B, Wijaya RI. Analisa Adverse Drug Reactions pada Pasien Asma
di Suatu Rumah Sakit, Surabaya”. Jurnal Farmasi Indonesia 2013. 6(3):142-150. (http://www.ikatanapotekerindonesia.net/jfi/JFI%206.3%20iregway.pdf)
Lorensia A, Wahjuningsih E, Supriadi,
Keamanan Penggunaan Aminofilin pada Asma di Rumah Sakit Delta Surya
Sidoarjo. Indonesia journal of Clinical Pharmacy (IJCP), 2012.1(4):154-161. (http://ijcp.or.id/archives/2012/1/4/IJCP-120113)
Lorensia A, Amalia RA. 2015. Studi Farmakovigilans Pengobatan Asma pada
Pasien Rawat Inap di suatu Rumah Sakit di Bojonegoro, Jurnal
Ilmiah Manuntung (JIM) Sains Farmasi dan Kesehatan, 2015, 1(1):8-18. (http://akfarsam.ac.id/jurnal-ilmiah-manuntung-vol-1-no-1/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar